Sabtu, 03 Oktober 2009

puisi Cinta

HATI YANG TERLUKA

Wahai, hati yang terluka...
Bacakanlah semua itu dalam keharibaanNya...
Dan katakan kepadaNya: semua ini ku pasrahkan kepada Mu...

Untuk orang bodoh yang membuat Dia terluka....
Tidak sepatutnya Kau mendapatkan untaian tabir hati itu...
Dan alangkah tinggi derajat mu, walaupun kau menyakiti...

Wahai, hati yang terluka...
Sekarang torehkan lembaran baru dalam sajak berjudul "Yang Terbaik Bukanlah Dirimu"....
Dan hapuslah coretan merah dalam perjalanan mu itu..
Niscaya esok hari mimpi dan keinginan mu tertata lebih baik...

SAHABAT

Tak mengenal ras dan bahasa
Jangan pandang ia dari warna
Papa dan kaya bukan bencana
Susah dan senang lalui cerita

Terdiam kita dalam kesunyian
Merenung ia tak kunjung datang
Menangisi kenangan mati dijalan
Seribu keceriaan tak terlupakan

Jagalah kesucian dari sang hitam
Lebih dan kurang jadi bimbingan
Menutupi fitnah jangan berjalan
Jauhkan beban dari sang kelam


Met Malam Cinta

Mengapa kita mengotorinya
padahal suci didepan mata
Mengapa hati mesti dikhianati
Bila sang raja benar mengarahi
Cinta memanggilku

Segera kuberlari meghampiri

Meski harus kutempuh

jalan berbatu dan berliku

Kan kuserahklan diri

kedalam rangkulan sayap2nya

Sekalipun duri2 yg bersemayam dibalik sayapnya

akan melukaiku

Ku bisikan cinta

Mungkin cinta kan membawaku

terbang tinggi ke kumpulan bintang2

Namun dia juga akan mencabik2
Satu nafas terhembus adalah kata

Angan, debur, dan emosi tercampur

Dalam jubah terpautanTangan kita terikat...

bibir kita menyatu

Maka setiap apa yang terucap

Adalah sabda pandita ratu

Di luar itu pasirDi luar itu debu

Hanya pasir meniup saja lalu hilang

Terbang tak ada

Tapi kita tetap menari

Tarian cuma kita yang tahu

Jiwa ini adalah tanduDuduk saja


Madah Cinta Sebuah Tulisan

Wahai kawan2 ku...

Dengarlah bisikan kata2 ku ini.
Tulislah wahai kawan2 ku..!

Tulislah madah cinta mu

Tulislah puisi cinta mu

Tulislah apa2 yang telintas dihati mu!

Rasakan getaran suara hati naluri mu

Biarkan ia bersuara menjerit

Biarkan seisi dunia mendengarkannya luahannya

Luahan rasa hati seorang manusia!
Wahai kawan ku...!Jangan engkau berdiam diri

Jangan engkau hanya menjenguk disana sini

Komentar sana komentar sini!

Bukankah engkau juga mempunyai rasa hati?

Sedikit naluri untuk berpuisi?
Wahai kawan ku...Percayalah bahawa ...

kita cuma insan biasa

cuba meneroka rahasia kehidupan

Sama-sama juga ada kekurangan

sama-sama ada sedikit kepahitan

Didalam merenangi lautan madah cinta ini

cuba membongkar rahasia hakikat puisi cinta!

menanti dalam sepi


Senja di Pelabuhan Kecil

Ini kali tiada yang mencari cinta

Di antara gudang, rumah tua,

pada ceritaTiang serta temali.

Kapal,perahu tiada berlaut

Gerimis mempercepat kelam.

Ada juga kelepak elang

Menyinggung muram,

desir hari lari berenang

Menemu bujuk pangkal akanan.

Tidak bergerak

Dan kini tanah dan air tidur hilang ombak

Tiada lagi. Aku sendiri.

Berjalan

Menyusur semenanjung, masih pengap harap

Sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan

Dari pantai keempat, sendu penghabisan bisa berdekap
Kepada kawan………….

Fajar Untukmu

Mendung hari ini begitu terasa genting
Aku menatap waktu yang terus berputar…
Tapi aku di butakan oleh sinar fajar mentari yang twerus kau pancarkan buatku…

Fajar… Aku disini tetap menantimu, , ,
Menantimu menyambut tanganku ini. .
Fajar… Aku memintamu meminangku nanti hingga aku menjadi kekasihmu yang sah secara agama..
Tapi aku ingin engkau menikahi agamaku dahulu sebelum menikahiku…

Lewat Puisi ini aku ingin kau membacanya…

Puisi Cinta

sepenggal catatan dalam ingatan
sorot itu meredup
ada kristal terpiaskan
tertunduk…dukanya tak terukur…

memahami sedih di hatinya
namun yang ada hanya kagum dalam sesaknya dada
benarkah dia milik ku, …tertunduk.
kristal itu lepas mengalir di pipinya
menangis tanpa nada
ku tatap paras sendunya
ia sangat berduka…

coba mengerti galaunya,
tak dapat kulakukan diantara iba dan ragu
benarkah dia milik ku,…tertunduk
benarkah dia milik ku…

rindu

aku mrindukanmu
ketika aku tahu kau tlah jauh berlalu
aku mencari bayanganmu
ketika malam tak lagi menampakkan wajahmu
aku memanggil namamu
diantara gelapnya hutan tak berlampu
kais,
dimanakah dirimu?
dimana kau sembunyikan wajahmu?
aku rindu

BERDIRI SENDIRI

:masii berpijak pada tanah yang basah, masii bergoyah
:masii halus benangbenang sutra itu melilit, masii terikat
:masii membumbung angan dan asa tentang aku dan dia, masii tak terlupa
:namun ku coba, kucoba berikan sedikit udara
:pada hatiku yang pengap dan sempat pekat
:kucoba untuk pancangkan sebentuk kepercayaan
:pada dirinya yang selama ini telah berusaha menyeka peluhku
:pada dirinya yang selama ini telah menyita sebagian perhatianku
:pada dirinya
:bukan lagi masalah waktu
:namun kali ini adalah bagaimana aku sanggup untuk mengatakan
:mengatakan padanya
:jujur dari hati yang tersembunyi
:bahwa aku, aku tak akan pernah lagi mencintai dirinya yang tlah berlalu
:bahwa aku, aku akan selalu beriringan denganya tanpa bayang-bayang masa lalu
:namun aku belum sanggup
:mungkin suatu saat aku bisa
:mengatakan padanya
:apa yang selama ini aku rasa
:apa yang selama ini aku jaga
:apa yang selama ini aku dekap
:rapat
:dan terhalang
:tentang perasaaan hati
:tentang aku yang mencintai dirinya

hingga kuterlelap

Memendam rasa
Tak bisa ungkapakan rangkaiyan kata
Sebutir cinta tlah tumbuh
Serpihan harapan tlah menghilang

pejamkan mata sejenak
Hanya untukmu
Memberi kenyataan dalam khayalan
Tuk bisa milikimu

Hingga kuterlelap
ku takan menyesali
hingga ku tak terbangun
kan kubawa cinta ini slama nya

Oh Tuhan, Maafkan Aku

Mereka fikir aku tlah melupakannya
Tapi dalam hati ini masih merintih perih
Menahan sakitnya luka hati karenanya

Ingin kuteriakkan jeritan hati
Agar sesak batin ini tak menyiksaku lagi
Apa hati ini tlah terpatri
Pada sosok diri yang tlah jauh pergi

Mengapa seraut wajah yang jelas terlihat
Tak mampu ku lukiskan dengan sejuta asa
Namun seraut wajah yang samar kulihat
Mampu ku tuliskan dengan sejuta puisi cinta

Terima kasih Tuhan!
Karena Kau tlah kirimkan dia untukku
Cinta Abadinya untukku
Slamanya hidup bersamaku

Dan Maafkan aku Tuhan!
Meski Rasa Sayangku ada untuknya
Tapi hati ini sulit ’tuk berpaling kepadanya
Karna hati ini sudah ada yang memiliki
Cinta Sejatiku yang tlah jauh pergi

Akupun tak mau kehilangan
Orang yang ku sayang ’tuk ke sekian kali
Ku ’kan berusaha ’tuk lupakan Cinta Sejati
Meski sulit ku ingkari hati ini

Hati yang Kecil

Kecilnya Hati dengan sombong berkata,
“Aku tak ingin tersentuh,selain Ia yang datang”

Ia bukan tersakiti,
adalah hal lain yang takut kembali kerna kehilangan,
Tempat dimana dulu Ia memberinya mimpi,
hingga Lukisan tentang perasaan yang tercurah di saat Ada

Kini tiada,
serasa tercabik,
hilangkan rasa Kehidupan,
meredupkan lentera yang dulu menyala-nyala,
…dingin…
…sangat dingin…
Ia begitu angkuh,
menyiksa Batin,
Lupakan bahwa Hidup dengan Perasaan masa lalu,
takkan buat Ia tetap berdiri,
meruntuhkan Asa untuk terus mencoba,
Hilang begitu saja…

Hiduplah dengan Perasaan yang nyata,
Ia adalah Hati yang tak pernah membenci,
Hati yang takkan berhenti,
Hati yang selalu haus,
Hati yang rela kehilangan,
dan…
Hati yang berani menatap Kenyataan

Jangan biarkan pahitnya Kehilangan
membuat Pelangi di Hati menghitam,
terkunci…

Kecilnya Hati dengan Hati yang Sombong,
tak ingin tersentuh…

Arti Sebuah Kemuliaan

ketika….
hati yang hina
begitu menginginkan samudera
yang birunya bagai hamparan langit
yang buihnya bagai kilau mutiara
yang deburnya bagi perkusi dewa
tak pernah ada artinya

namun yang hina kan menjadi mulia
kala sang hati menjadi rela
melihat samudera tersenyum ceria
saat bernaung cahaya surya
dan berada di sisinya

Pujaan Hatiku

Di kegelapan malam…
Aq mncari cahaya tuk mnerangiku
Di tengah keramaian…
Aq mncari pujaan hatiku
Dia melindungiku…
Dia menatapku dgn pnuh ksih syang
Dia menggenggam erat tnganku
Dan dia berkata…
Jangan pergi dariku…!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar